RATAPAN SEBATANG POHON

Aku dan Kau
Kita.
Bagaikan sebatang pohon yang terus mengikuti musim
berbunga, gugur, kering dan bahkan layu.
Ada saatnya ketika hatiku berbunga karena kau membahagiakanku, dan sebaliknya.
Ada pula ketika daun-daun kita kering lalu berguguran
Daun itu ibarat kepercayaan. Kepercaanmu, kepercayaanku. Kepercayaan kita.
Dan aku merasa Sedih—bukan hanya sedih, tapi susah. Karena susah lebih rumit dibanding sedih.
Dan ketika daun-daun itu gugur, mereka terbang diterpa angin musim panas.
Kulihat seseorang membawa api ketika berhasil mengumpulkan daun-daun kita.
Dan aku berteriak.
"JANGAN!"
"Percuma," katamu "Kita hanya sebatang pohon."
Dan Aku menangis~

Komentar

Postingan Populer